Tuesday 25 October 2016

Utang Luar Negeri (ULN) Apakah Masih Aman ?




Perkembangan ULN 2016 Triwulan II
Pada bulan April ULN Indonesia adalah US$ 319 miliar (estimasi kurs 13.200/dolar) atau naik 6,3% (yoy) dari bulan sebelumnya dengan kontribusi pada sektor publik atau pemerintah melalui penerbitan surat utang untuk menutup defisit anggaran perkiraan 2,35% dari PDB. Berdasarkan jangka waktu asal, ULN berjangka panjang meningkat menjadi 87,6%  dan ULN jangka pendek turun menjadi 12,4% dari total ULN. Dilihat dari kelompok peminjam ULN sektor publik (pemerintah dan BI) meningkat, sedangkan ULN dari suwasta menurun.

Pada bulan Juni Pemerintah berencana menambah ULN untuk menambal deficit 2,48% dari PDB, sehingga ada penambahan pembiayaan dari utang. Tercatat akhir triwulan II  ULN meningkat menjadi  US$ 323,8 miliar (estimasi kurs 13.197/dolar) naik 6,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dimana dari sektor publik ULN tumbuh 17,9% yoy sedangkan dari sektor suwasta turun 3,1% yoy. Dari total ULN tersebut jika dikaitkan dengan PDB/GDP Indonesia, rasio dikisaran 36,7% dengan batasan yang perlu diwaspadai jika rasio tersebut sekitar 51,1% dari PDB. Jadi masih jauh atau masih aman.

Disisi lain
Pada akhir Juni Cadangan Devisa Indonesia sebesar US$ 109,8, sedangkan pada akhir Juli 2016 Cadangan Devisa Indonesia US$ 111,4 miliar atau meningkat, diperoleh dari penerimaan pajak, devisa migas serta hasil lelang SBBI valas. Hal ini menjelaskan bahwa Cadangan Devisa tersebut setara dengan pembiyaan 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dimana standar international adalah 3 bulan impor.

Hal yang perlu diwaspadai
Nilai kurs Rp/US dolar yang saat ini (29/8/16) sudah mencapai Rp 13.275 (JISDOR). Jangan sampai Cadangan Devisa sia-sia hanya untuk menstabilkan rupiah nantinya, sehingga nilai setara kecukupannya menjadi turun, dan tentunya dengan pengembalian yang cukup lama.
Terkait ULN terkhusus sektor suwasta, walaupun secara yoy turun, namun masih mendominasi sebesar 51% dari total ULN.  kemungkinan akan meningkat untuk pembiyaan dan produksi di akhir tahun, seyogyanya melakukan hedging, terkait hal ini saya masih mengkaji untuk prediksi nilai rupiah per US dolar kedepan, semoga nantinya dapat membatu untuk menentukan nilai hedging yang sesuai.

Terimakasih

No comments:

Post a Comment